Jamur
yang satu ini biasa disebut dengan istilahnya dalam Bahasa Inggris,
mushroom. Jamur yang satu ini berbeda dengan jamur lain yang biasa
dipakai sebagai bahan makanan. Dari asalnya saja, kita pasti akan kaget
mendengarnya. Bayangkan, ternyata mushroom yang suka dikonsumsi untuk
berpesta ini berasal dari kotoran sapi atau kerbau.
Jamur ini berasal dari tirah jamur
tryptamine, yang mengandung zat psylocibine atau zat sejenis alkoholid
(nitrogen yang ditemukan dalam alam). Psylocibine berasal dari bahasa
yunani, Psilos dan Kube yang berarti kepala gundul. Dapat terlihat dari
tampilan jamur ini yang berpayung gundul disertai motif polkadot di
sekelilingnya. Jamur jenis ini tumbuh di atas permukaan kotoran kerbau
atau sapi dan memiliki bau yang meyengat.
Jamur penghayal ini diperkirakan sudah
ada sejak zaman dahulu. Terdapat gambar jamur penghayal terpampang di
dinding sebuah gua di Sahara.
Penelitian lain menemukan bahwa
seorang dukun di Siberia menggunakan salah satu jenis dari jamur
penghayal tersebut sebagai media untuk membuka pintu yang menghubungkan
mereka dengan Sang Pencipta.
Walaupun jamur penghayal ini tumbuh di
tempat yang tak wajar, ternyata ada juga yang meminatinya. Efek yang
ditimbulkan setelah memakan mushroom ini munngkin yang menjadi daya
tariknya. Ruslan, salah seorang siswa SMA, pernah mengonsumsi mushroom.
Ia mengonsumsi jamur penghayal ini bersama teman-temannya ketika sedang
berlibur ke sebuah pantai, tepatnya di Batu Karas, dekat pantai Anyer.
Menurutnya, di sana memang mudah mendapatkan mushroom ketimbang di Bogor.
“Lagipula memang nggak tentu juga berkembangnya, kadang banyak kadang dikit, tergantung cuaca,” ujar Ruslan.
Ruslan membeli mushroom ini melalui
orang ke orang. Tak ada tempat khusus untuk menjual barang ini. Biasanya
mushroom tumbuh di daerah tropis dan di saat kemarau panjang. Sekadar
informasi, ternyata mushroom banyak dijual di Pulau Bali. Harga yang
dipatok untuk jamur penghayal ini berkisar Rp35 ribu-Rp40ribu per
kantongnya. Per kantong biasanya berisi empat sampai lima buah jamur.
Cara penyajian mushroom ini beragam.
Ada yang disajikan dengan cara dicampur dengan minuman, semisal soda,
ada yang dibuat jamur kering, dan ada juga yang dibuat omelet. “Kalo gue
biasanya suka dibuat omelet, soalnya bisa dimakan rame-rame. Terus,
gampang lagi buatnya,” papar Ruslan.
Efek yang dirasakan bisa muncul 15
menit setelah mengonsumsi mushroom tersebut. Menurut mereka yang pernah
mengonsumsi, efek yang ditimbulkan bisa 10 kali lipat dari memakai
ganja. Namanya juga jamur penghayal, efek yang ditimbulkan ialah
halusinasi. “Kalo gue biasanya bawaannya mau ketawa terus kalo lagi
nge-mushroom, nggak tau kenapa dan kalo udah ketawa susah banget buat
berenti,” ucapnya.
Halusinasi yang diciptakan ternyata bergantung kepada kondisi psikis kita saat itu. Misalnya saat kita sedang merasa sedih, maka efek yang ditimbulkan saat setelah mengonsumsi mushroom adalah kita hanya terdiam saja, atau bahkan bisa menangis.
“Pernah temen gue, cewek, dia abis
diputusin pacarnya, pas lagi nge-mushroom dia curhat tentang masalahnya
terus dia nangis. Ada lagi temen gue yang bawaanya marah-marah terus,
gara-gara dia memang lagi punya masalah,” cerita Ruslan.
Keunikan yang ditimbulkan dari
mushroom ini menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian remaja kota
Bogor. Efek unik yang ditimbulkan dari mushroom ini ternyata tidak
menimbulkan ketagihan. Oleh karena itu mereka berpikir bahwa itu aman.
Mereka memilih mushroom sebagai alternatif daripada mereka menggunakan
barang lain yang mengandung zat adiktif yang berbahaya.