Selasa, 19 Juni 2012

JAMUR MASRUM


Jamur yang satu ini biasa disebut dengan istilahnya dalam Bahasa Inggris, mushroom. Jamur yang satu ini berbeda dengan jamur lain yang biasa dipakai sebagai bahan makanan. Dari asalnya saja, kita pasti akan kaget mendengarnya. Bayangkan, ternyata mushroom yang suka dikonsumsi untuk berpesta ini berasal dari kotoran sapi atau kerbau.

Jamur ini berasal dari tirah jamur tryptamine, yang mengandung zat psylocibine atau zat sejenis alkoholid (nitrogen yang ditemukan dalam alam). Psylocibine berasal dari bahasa yunani, Psilos dan Kube yang berarti kepala gundul. Dapat terlihat dari tampilan jamur ini yang berpayung gundul disertai motif polkadot di sekelilingnya. Jamur jenis ini tumbuh di atas permukaan kotoran kerbau atau sapi dan memiliki bau yang meyengat.
Jamur penghayal ini diperkirakan sudah ada sejak zaman dahulu. Terdapat gambar jamur penghayal terpampang di dinding sebuah gua di Sahara.
Penelitian lain menemukan bahwa seorang dukun di Siberia menggunakan salah satu jenis dari jamur penghayal tersebut sebagai media untuk membuka pintu yang menghubungkan mereka dengan Sang Pencipta.
Walaupun jamur penghayal ini tumbuh di tempat yang tak wajar, ternyata ada juga yang meminatinya. Efek yang ditimbulkan setelah memakan mushroom ini munngkin yang menjadi daya tariknya. Ruslan, salah seorang siswa SMA, pernah mengonsumsi mushroom. Ia mengonsumsi jamur penghayal ini bersama teman-temannya ketika sedang berlibur ke sebuah pantai, tepatnya di Batu Karas, dekat pantai Anyer.
Menurutnya, di sana memang mudah mendapatkan mushroom ketimbang di Bogor.
“Lagipula memang nggak tentu juga berkembangnya, kadang banyak kadang dikit, tergantung cuaca,” ujar Ruslan.
Ruslan membeli mushroom ini melalui orang ke orang. Tak ada tempat khusus untuk menjual barang ini. Biasanya mushroom tumbuh di daerah tropis dan di saat kemarau panjang. Sekadar informasi, ternyata mushroom banyak dijual di Pulau Bali. Harga yang dipatok untuk jamur penghayal ini berkisar Rp35 ribu-Rp40ribu per kantongnya. Per kantong biasanya berisi empat sampai lima buah jamur.
Cara penyajian mushroom ini beragam. Ada yang disajikan dengan cara dicampur dengan minuman, semisal soda, ada yang dibuat jamur kering, dan ada juga yang dibuat omelet. “Kalo gue biasanya suka dibuat omelet, soalnya bisa dimakan rame-rame. Terus, gampang lagi buatnya,” papar Ruslan.
Efek yang dirasakan bisa muncul 15 menit setelah mengonsumsi mushroom tersebut. Menurut mereka yang pernah mengonsumsi, efek yang ditimbulkan bisa 10 kali lipat dari memakai ganja. Namanya juga jamur penghayal, efek yang ditimbulkan ialah halusinasi. “Kalo gue biasanya bawaannya mau ketawa terus kalo lagi nge-mushroom, nggak tau kenapa dan kalo udah ketawa susah banget buat berenti,” ucapnya.

Halusinasi yang diciptakan ternyata bergantung kepada kondisi psikis kita saat itu. Misalnya saat kita sedang merasa sedih, maka efek yang ditimbulkan saat setelah mengonsumsi mushroom adalah kita hanya terdiam saja, atau bahkan bisa menangis.

“Pernah temen gue, cewek, dia abis diputusin pacarnya, pas lagi nge-mushroom dia curhat tentang masalahnya terus dia nangis. Ada lagi temen gue yang bawaanya marah-marah terus, gara-gara dia memang lagi punya masalah,” cerita Ruslan.
Keunikan yang ditimbulkan dari mushroom ini menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian remaja kota Bogor. Efek unik yang ditimbulkan dari mushroom ini ternyata tidak menimbulkan ketagihan. Oleh karena itu mereka berpikir bahwa itu aman. Mereka memilih mushroom sebagai alternatif daripada mereka menggunakan barang lain yang mengandung zat adiktif yang berbahaya.

EFEK SAMPING MENGKONSUMSI JAMUR MAGIC MUSHROOM/MASRUM BERLEBIHAN

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa jamur merupakan sumber antioksidan teratas.
Ilmuwan Penn State University menemukan bahwa jamur merupakan sumber alami terbaik sebagai antioksidan ergotionin. Para ilmuwan menemukan bahwa jamur kancing (Agaricus bisporus) dua belas kali lebih bersifat antioksidan dibandingkan “wheat germ” (biji gandum) dan empat kali lebih oksidan dibandingkan liver ayam.
Joy Dubost, kandidat doktor pada sains makanan di Penn State yang melakukan studi ini mengatakan :
“Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang kadar antioksidannya tinggi dapat mengurangi resiko berkembangnya penyakit kronis. Ergotionin, metabolit unik yang diproduksi oleh fungi, telah menunjukkan memiliki properti antioksidan dan menyediakan proteksi seluler di dalam tubuh manusia.”
Dubost memerinci kandungan Ergotionin dalam jamur (mushroom) yang umum dikonsumsi dan jamur eksotik dalam essay-nya yang berjudul “Identification and Quantification of Ergothionine in Cultivated Mushrooms by Liquid Chromatography Mass Spectroscopy.”
Para peneliti Penn State menemukan bahwa jamur yang sering dikonsumsi, yaitu Portabella dan Criminis, memiliki kandungan ergotionin tertinggi, dan diikuti oleh White Button (Jamur kancing putih).

Jamur masuk dalam daftar menu Super-Foods.
Self Magazine edisi September 2005 membuat daftar Superfood tentang jamur. Artikel ini menyebutkan informasi nutrisi dan menyatakan bahwa jamur merupakan sumber pangan yang rendah kalori, sumber vitamin B-kompleks termasuk riboflavin yang berguna di dalam menjaga kesehatan kulit dan ketajaman pandangan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh George C. Fahey Jr., Ph.D. dari Universitas Illinois, menunjukkan adanya kandungan selenium dan potassium pada jamur. Selenium adalah antioksidan yang dapat berfungsi sebagai antikanker.
Selenium merupakan nutrisi esensial bagi manusia yang juga dapat bertindak sebagai kofaktor bagi Glutasi Peroksidase, sebuah enzim antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Selenium juga esensial di dalam fungsi imunitas dan kelenjar tiroid.
Gejala yang ditimbulkan akibat defisiensi selenium dapat terjadi di mana saja, terutama bagian dunia yang memiliki kandungan selenium rendah pada tanahnya. Gejala umum yang terjadi adalah pelebaran jantung dan fungsi jantung yang lemah. Ada sebuah bukti bahwa selenium dapat menurunkan insiden sakit jantung, alleviate arthritis dan menurunkan aktivitas perkembangan virus HIV terhadap individu yang terjangkit AIDS.
Studi ini juga menjelaskan bahwa jamur mengandung betaglukan dan kitin, dua tipe fiber yang dapat menyerap lemak dan mengalirkannya keluar dari darah, sehingga mengurangi resiko serangan jantung.

Jamur termasuk menu rendah kalori
Jamur termasuk makanan rendah kalori yang aman dan cocok sebagai makanan kesehatan dan diet. Lima buah jamur kancing putih berukuran medium memiliki kurang lebih 20 kalori dan 4 gram karbohidrat.
Berikut ini kandungan nutrisi pada jamur :
  • Tidak mengandung lemak dan kolesterol
  • Sumber vitamin B.
  • Pottasium yang berguna bagi kesehatan jantung.
  • Selenium yang berguna sebagai agen pelawan kanker prostat.
  • Aromatase yang dapat berperan di dalam mereduksi resiko terkenanya kanker payudara pada wanita menopause.
  • Glutamat, penguat rasa alami yang dapat mempertahankan rasa makanan.
Jamur kancing mengandung sekitar 13% RDI (Required Daily Intake) untuk selenium pada satu saji. Variasi tingkat kandungan yang berbeda diduga akibat perbedaan tingkat selenium di dalam kompos.

Fakta tentang Jamur
Masyarakat Amerika menyukai jamur, dimana hampir 900 juta pon jamur dikonsumsi tahun 2004. Dalam 20 tahun ke depan, diprediksikan, konsumsi jamur akan meningkat tiga kali lipat.
Jamur yang paling populer adalah jamur kancing putih (Agaricus bisporus) yang dikonsumsi hampir 90% dari konsumsi jamur.
Jamur yang juga populer dan mulai disukai adalah Portabella, yang diproduksi kurang lebih sebanyak 8%. Portabella baru saja dikenal semenjak 10 tahun yang lalu.
Diantara jamur-jamur lainnya yang cukup populer adalah : Shiitake, Tiram, Enoki, Crimini dan Maitake.